Aku mencintaimu, seperti waktu yang tak pernah bosan mendewasakanku



Catatan Sya'id Al-fatih, 03 September 2016



--Aku mencintaimu. Itu sebabnya, aku selalu mendoakan yang terbaik bagimu, walau kadangkala kehidupanku sendiri belum bisa dikatakan sepenuhnya baik. Meski demikian bukan berarti aku tidak memperhatikan diriku sendiri, tetapi aku merasa yakin bila Allah sudah membuat keadaanmu baik-baik saja, setidaknya hidupku akan lebih tenang.

--Meyakini keadaanmu baik-baik saja merupakan kebahagiaan yang paling ku syukuri. Meski tanpa dirimu ketahui betapa kerasnya memperjuangan kebaikan bagimu di setiap doaku, itu bukan masalah bagiku. Justru akan lebih bermasalah bila aku tidak memperjuangkan kebaikan untukmu di setiap doaku. Itu disebabkan aku memiliki keyakinan kuat, doa yang tulus akan menyentuh perasaan yang menerima atas izin Allah Ta'ala, sehingga suatu ketika Dia akan menuntun hatimu mendekat kepadaku kemudian menyatukan debar yang selama ini sama-sama kita simpan dalam diam.

--Kamu harus tahu, cinta dalam diam itu bahasa kerinduan yang paling sempurna. Satu sama lain hanya berjuang memohon agar dipertemukan dalam keadaan yang telah siap lahir-batin untuk menyempurnakan separuh agama. Meski saat ini namamu masih kusebut 'entah,' tetapi percayalah 'aku mencintaimu.' Meski saat ini keberadaanmu masih kusebut 'entah,' tetapi percayalah 'aku menyayangimu.' Bukankah cinta sejati selalu akan menemukan jalan untuk bertemu, maka kupercayakan saja penjagaanmu pada Allah sebelum Dia menunjukkan jalan bahwa akulah sebaik-baik tempat untuk menetap seumur hidupmu.

--Kelak akan tiba saatnya dirimu datang, ketika aku tak mampu menyembunyikan getaran indah saat menatapmu. Ketika pintu hatiku betul-betul terbuka dan mempersilakanmu memasukinya. Ketika itu dirimu akan masuk dan kupersiapkan jamuan terbaik, ialah pengabdian yang tulus sebab kita telah menyatukan debar yang sama-sebuah debar rasa yang disebut cinta. Kutunggu kedatanganmu, entah hari ini, esok, lusa atau kapan pun waktu yang terbaik menurut kehendak-Nya. Bila waktu itu datang, jangan lagi pergi karena sekali dirimu datang, aku tak akan membiarkanmu kemana-mana, kecuali menetap di hatiku. "I love you-aku mencintaimu, seperti waktu yang tak pernah bosan mendewasakanku...."

Catatan Sya'id Al-fatih, 03 September 2016

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Aku mencintaimu, seperti waktu yang tak pernah bosan mendewasakanku"

Post a Comment