Cintaku Jauh di Pulau, Puisi Karya Chairil Anwar yang Sangat Terkenal

Membumikan Sastra - Chairil Anwar (lahir di Medan, Sumatera Utara, 26 Juli 1922 – meninggal di Jakarta, 28 April 1949 pada umur 26 tahun), dijuluki sebagai "Si Binatang Jalang" (dari karyanya yang berjudul Aku), adalah penyair terkemuka Indonesia. Ia diperkirakan telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 sekaligus puisi modern Indonesia.

Cintaku Jauh di Pulau, Puisi Karya Chairil Anwar yang Sangat Terkenal

Ini dia salah satu puisi Chairil Anwar rekomendasi kami. Selamat membaca!

Cintaku Jauh di Pulau


Cintaku jauh di pulau
Gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya

Di air yang tenang, di angin mendayu
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja.”

Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.

Baca Juga: Cinta Tanpa Tanda, Puisi Karya Mbah Tedjo (Sudjiwo Tedjo)
                   Puisi Kau Harus Bagaimana, Karya Gus Mus (K.H Mustofa Bisri)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cintaku Jauh di Pulau, Puisi Karya Chairil Anwar yang Sangat Terkenal"

Post a Comment