Puisi "Cintaku" Karya Cak Nun yang Sangat Menyentuh

Membumikan Sastra - Sobat sastra sekalian, pada kesempatan kali ini kami akan kembali mempublikasikan sebuah karya Cak Nun, tentu nama ini sangat tidak asing bagi sobat sastra iyakan? yaps. Baiklah lanngsung saja, di bawah ini sedikit bioadata beliau. Selamat Menikmati.


Muhammad Ainun Nadjib atau biasa dikenal Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun (lahir di Jombang, Jawa Timur, 27 Mei 1953; umur 63 tahun) adalah seorang tokoh intelektual berkebangsaan Indonesia yang mengusung napas Islami. Menjelang kejatuhan pemerintahan Soeharto, Cak Nun merupakan salah satu tokoh yang diundang ke Istana Merdeka untuk dimintakan nasihatnya yang kemudian kalimatnya diadopsi oleh Soeharto berbunyi "Ora dadi presiden ora patheken". Emha juga dikenal sebagai seniman, budayawan, penyair, dan pemikir yang menularkan gagasannya melalui buku-buku yang ditulisnya.

Simak, cerna dan resapilah puisi tentang cinta karya Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) 


CINTAKU (karya Emha Ainun Najib)

Katakan padanya bahwa cintaku tak
Diikat dunia

Katakan bahwa dunia pecah
Ambruk dan terbakar jika
Menanggungnya

Dunia sibuk merajut jeratan-jeratan
Mempersullit diri dengan ikatan-ikatan
Dimuati manusia yang antre panjang
Memasuki sel-sel penjara

Katakan padanya bahwa kasih sayangku
Tak terpanggul oleh ruang waktu
Katakan bahwa kasih sayangku
Membebaskannya hingga ke Tuhan

Ruang tata hidup, perkawinan,
kebudayaan dan Sejarah
adalah gumpalan sepi,
dendam dan kemalangan

Dan jika semesta waktu hendak
Mengukur cintaku,
Katakan bahwa ia perlu berulangkali mati
Agar berulangkali hidup kembali

Hanya itu saja sobat yang bisa kami bagikan kali ini, Terimakasih dan jangan lupa tinggalkan komentar.

Subscribe to receive free email updates:

6 Responses to "Puisi "Cintaku" Karya Cak Nun yang Sangat Menyentuh"